Hewan Langka di Indonesia

11 Hewan Langka di Indonesia yang Terancam Punah
Hal ini terjadi seiring dengan seringnya dilakukan penangkapan dan perburuan hewan secara ilegal. Selain itu, kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan liar dan pembakaran hutan secara ilegal membuat banyak satwa liar kehilangan tempat tinggalnya.
Dimana membuat jumlah setiap hewan tersebut mengalami penurunan. Apalagi ditambah dengan tingkat kelahiran hewan yang rendah menyebabkan hewan tersebut menjadi langka dan hampir punah.
Keanekaragaman flora dan fauna yang dimiliki oleh Indonesia ini
terjadi akibat Indonesia letak geografis Indonesia yang berada pada
wilayah peralihan antara Asiatik dan Australis. Akan tetapi terdapat
kurang lebih 294 jenis flora dan fauna Indonesia yang termasuk ke dalam
daftar spesies yang wajib dilindungi dan terancam punah.
Daftar Hewan Langka Di Indonesia
Menurut peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 mengenai
jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Bahwa sebenarnya
terdapat ribuan spesies flora dan fauna yang hidup di Indonesia dan
terdapat 294 spesies flora dan fauna Indonesia yang tergolong spesies
terancam punah dan harus dilindungi.
Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai 30
spesies hewan yang tergolong langka dan memasuki zona kritis. Sehingga
perlu dilakukan bermacam-macam upaya untuk menjaganya dalam area
konservasi atau perlindungan satwa.
Sebetulnya tidak terdapat istilah hewan langka akan tetapi
ada istilah “hewan yang terancam punah” yang istilah tersebut sudah
biasa digunakan oleh sejumlah lembaga atau organisasi konservasi
internasional. Contohnya International Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Sebuah lembaga internasional yang bergerak secara aktif
dalam menangani berbagai macam permasalahan sumber daya alam termasuk
flora dan fauna. Terutama bagi satwa yang sudah masuk dalam daftar
terancam punah atau red list of threatened species . Dalam hal ini organisasi tersebut bekerja sama dengan berbagai negara yang ada di dunia.
1. Orangutan Sumatera dan Kalimantan
Kedua jenis orangutan yaitu orangutan Sumatera dan
Kalimantan di mana keduanya termasuk spesies yang terancam punah.
Orangutan Sumatera adalah jenis yang paling terancam dibandingkan
orangutan Kalimantan. Berdasarkan laporan dari IUCN pada 75 tahun
belakangan ini populasi orangutan Sumatera Mengalami penurunan yang
signifikan yaitu sebesar 80%.
Juga terdapat fakta bahwa selama tahun 1998-1999 laju
kepunahan tercatat mencapai angka 1000 orangutan per tahun. Sedangkan
pada tahun 2004 para peneliti memprediksi bahwa jumlah populasi
orangutan di pulau Kalimantan yang berada pada wilayah negara Indonesia
dan Malaysia berjumlah kurang lebih 54.000 ekor.
Orangutan Sumatera memiliki kantung pipi yang panjang pada
orangtua jantan. Hal ini yang membedakan antara spesies ini dengan
orangutan yang hidup di pulau kalimantan.
2. Harimau Sumatera
Sekarang ini total populasi harimau sumatera tidak lebih
dari 300 ekor. Karena itu menurut WWF jenis harimau ini merupakan salah
satu dari 6 sub spesies harimau yang masih bertahan hidup sampai
sekarang ini. Selain itu juga tergolong dalam kategori fauna kritis atau
hewan langka yang terancam punah critically endangered.
Ciri khas dari harimau sumatera ialah memiliki warna kulit
yang paling gelap dibandingkan semua jenis Harimau yaitu warna kuning
kemerah-merahan dan orange tua. Ciri khas lainnya adalah tubuh harimau
ini ukurannya cenderung lebih kecil dibandingkan subspesies Harimau yang
masih hidup sekarang ini.
Bertambah sempitnya luas tempat tinggal karena pembukaan
lahan menyebabkan harimau sumatera sulit untuk bertahan hidup sehingga
perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah.
3. Komodo
Tempat tinggal Komodo Varanus komodoensis di alam
liar mengalami penyusutan disebabkan kegiatan manusia. Sehingga
organisasi International Union The Conservation Nature and Natural
Resources mengelompokkan Komodo sebagai hewan yang terancam punah.
Spesies
biawak raksasa ini sekarang mendapat perlindungan di bawah peraturan
pemerintahan Indonesia dan sebuah taman nasional. Sebuah Taman Nasional
Komodo didirikan dengan tujuan melindungi kelestarian mereka. Tempat
tinggal utama kadal raksasa tersebut sekarang ini cuma berada di Pulau
Komodo Rinca Flores Gili motang dan Gili dasami di Nusa Tenggara Timur.
Binatang komodo didokumentasikan pertama kali oleh orang
Eropa di tahun 1910. Nama binatang pemakan daging ini menjadi begitu
terkenal sesudah tahun 1912. Twitter Anthony Ouwens, Direktur museum
zoologi di buitenzorg (saat ini Bogor) mengeluarkan sebuah paper
mengenai Komodo setelah mendapatkan foto dan kulit reptil ini.
4. Burung Jalak Bali
Jalak Bali ditemukan pertama kali di tahun 1910. Burung ini memiliki nama ilmiah Leucopsar rothschildi yang diambil dari nama Walter rostchild,
seorang ahli hewan berkebangsaan Inggris yang menemukan hewan Ini
pertama kali. dia juga menjadi orang yang mengumumkan temuannya ke dunia
pengetahuan di tahun 1912.
Jalak bali cuma bisa ditemukan di pulau Bali terutama pada
area hutan bagian barat. Burung tersebut juga termasuk salah satu
spesies khas Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna
khas provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik Ini mendapat perlindungan
dari undang-undang.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman
kepunahan yang semakin bertambah serius. Kebanyakan kebun binatang besar
di dunia menjalankan program pelestarian burung jalak Bali.
5. Badak Sumatera dan Badak Jawa
Badak jawa (rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicherorhinus sumatrensis)
termasuk satwa yang menjadi perhatian bagi pemerintah dan pecinta satwa
liar. Badak Sumatera dan badak Jawa merupakan dua spesies dari 5
spesies badak yang masih dapat bertahan hidup dari kepunahan.
Badak lainnya adalah badak India badak hitam Afrika dan
badak putih Afrika. akan tetapi kedua jenis Batak ini sudah tergolong
dalam kelompok yang terancam atau critically endangered. Status critically endangered ini disematkan kepada jenis badak di Indonesia semenjak tahun 1996.
6. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera yang memiliki nama ilmiah Elephas maximus
dan seluruh spesies gajah Asia dan sub spesiesnya sekarang ini
tergolong ke dalam satwa yang terancam punah. Hal ini berdasarkan daftar
merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh lembaga
internasional IUCN.
Hal tersebut terjadi akibat tempat tinggalnya yang semakin
menyempit dan perburuan liar yang terus terjadi. Populasi gajah Sumatera
semakin hari semakin memprihatinkan. Menurut data yang dihimpun dalam
25 tahun belakangan ini gajah Sumatera sudah kehilangan sekitar 70%
habitatnya.
Data juga menunjukkan populasi hewan ini Mengalami
penurunan sampai lebih dari setengah dari habitat aslinya. Perkiraan
populasi pada tahun 2007 ialah berkisar antara 2400-2800 ekor. Akan
tetapi sekarang mungkin sudah menurun jauh dari angka itu. Sebab
habitatnya terus mengalami penyusutan dan pembunuhan yang terus terjadi
7. Kanguru Wondiwoi
Ternyata binatang kanguru tidak hanya dimiliki oleh benua
Australia saja. Di Indonesia juga terdapat salah satu jenis kanguru
yaitu Kanguru pohon wondiwoi merupakan salah satu jenis hewan langka
yang hidup di Pulau Papua.
Menurut spesimen yang ditemukan oleh Ernest Meyer, hewan yang mempunyai nama ilmiah Dendrolagus mayri
tersebut diprediksi memiliki bobot kurang lebih 9,25 kg. Ciri-ciri
lainnya ialah bulunya berwarna hitam dengan beberapa bagian yang
berwarna kekuningan.
Pada bagian pantat dan tungkai warnanya kemerahan dengan
ekor berwarna putih. Jumlah populasi kanguru pohon wondiwoi memang tidak
pernah diketahui secara akurat. Akan tetapi berdasarkan daftar merah
yang dikeluarkan IUCN, diprediksi total populasi kangguru jenis ini
kurang lebih berjumlah 50 ekor saja.
Hal tersebut yang menjadikan pihak International conservation Nature and Natural Resources mengelompokkan kanguru wondiwoi atau wondiwoi kangaro sebagai critically endangered species.
8. Anoa
Anoa ialah hewan khas Pulau Sulawesi yang bisa dijumpai,
khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Binatang tersebut termasuk
binatang peralihan Asiatis dan Australis. Binatang yang dikelompokkan
sebagai hewan langka ini telah berada diambang kepunahan semenjak tahun
1960.
Bahkan dalam 10 tahun terakhir populasi Anoa mengalami
penurunan yang signifikan. Diprediksi sekarang ini jumlah Anoa kurang
dari 5000 ekor di alam liar. Ancaman kepunahan ini tidak terlepas dari
kegiatan masyarakat yang sering memburunya.
Biasanya manusia memburu hewan langka ini untuk diambil
kulit tanduk serta daging. Secara umum terdapat dua spesies hewan ini,
yakni anoa dataran rendah dan anoa pegunungan.
9. Monyet Hitam Sulawesi
Monyet Hitam Sulawesi memiliki nama ilmiah Macaca nigra
atau juga dikenal dengan nama monyet berjambul. Hewan ini termasuk
salah satu dari beberapa jenis primata yang termasuk hewan langka yang
terancam punah. Monyet Hitam Sulawesi ialah satwa khas pulau Sulawesi
khususnya di daerah Sulawesi Utara.
Ciri khas yang paling menonjol dari monyet hitam ini ialah
jambul yang berada di atas kepalanya. Monyet ini juga memiliki nama lain
yaitu Celebes crested macaque, Celebes black ape, Gorontalo macaque, atau Sulawesi macaque. Sedangkan warga sekitar biasa menyebutnya dengan nama Yaki, Bolai, dan Dihe.
Semakin lama populasi monyet hitam Sulawesi semakin langka dan terancam punah. Oleh karena itu International The Conservation Nature and Natural Resources memasukkannya ke dalam daftar merah dengan status konservasi critically endangered.
10. Pesut Mahakam
Ikan Pesut Mahakam atau yang dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Orsela brevirostris
ialah salah satu jenis hewan mamalia yang dikenal sebagai lumba-lumba
air tawar. Hewan ini dinyatakan hampir punah berdasarkan data yang
didapatkan di tahun 2007, karena populasi hewan ini hanya tersisa 50
ekor saja.
Hewan langka ini juga berada di urutan tertinggi fauna
Indonesia yang terancam punah. Ilmuwan dunia mengelompokkan Pesut
Mahakam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dalam status sangat terancam
punah.
Terdapat banyak aspek yang mempengaruhi populasi pesut
seperti menurunnya jumlah pasokan makanan di habitatnya, lalu-lalang
kapal ponton di wilayah tempat tinggalnya, dan penggunaan zat beracun
oleh nelayan menjadi penyebab menurunnya populasi ikan pesut.
11. Macan Tutul Jawa
Harimau Jawa merupakan hewan yang sudah lama mengalami
kepunahan, namun masih ada spesies yang sejenis, yaitu Macan Tutul Jawa.
Hewan langka satu ini mempunyai nama ilmiah Panthera pardus melas. Binatang ini merupakan hewan endemik pulau Jawa dadn termasuk ke dalam 9 sub spesies Macan Tutul.
Macan Tutul Jawa ini sudah lama diklasifikasikan ke dalam
satwa yang terancam punah atau hewan langka. Terdapat dua varian Macan
Tutul Jawa, yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macaan Tutul berwarna
hitam yang lebih dikenal sebagai Macan Kumbang. Walaupun memiliki warna
yang berbeda kedua Macan ini masih termasuk ke dalam satu sub spesies
yang sama.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International The Conservation Nature and Natural Resources, populasi Macan Tutul Jawa yang masih hidup tidak lebih dari 300 ekor di area tinggalnya.
Komentar
Posting Komentar